Menuju gelaran Festival Budaya Ngada tahun 2024 di Kecamatan Riung tepatnya di Desa Lengkosambi Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayan Ngada menggelar lomba Video Reportase Situs Budaya Ngada melibatkan pelajar usia 14-18 tahun se-Kabupaten Ngada.
Lomba ini digelar dengan tujuan sebagai upaya pelestarian, perlindungan pengaman warisan budaya khususnya potensi warisan budaya yang berada pada situs – situs yang ada di Kabupaten Ngada, baik yang terdapat pada sebuah area atau situs yang masih hidup atau living monument maupun pada kawasan Dead Monumen dan sebuah gerakan kaum muda dalam pelestarian budaya melalui media digital. Liputan terhadap situs Budaya Ngada dipilih karena juga merupakan salah satu objek Pemajuan Kebudayaan (Cagar Budaya).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Ngada Ell Watungadha saat membuka kegiatan Technical Meeting di ruang rapat Dinas Rabu, 22 Mei 2024 mengatakan bahwa kegiatan Lomba Reportase Budaya Ngada ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Budaya Ngada tahun 2024 yang dilaksanakan di Riung, bertajuk“Jaga Bumi Jaga Tradisi “Ruma Ca’o Sapo Likang”. Selain itu meningkatkan kesadaran dan apresiasi siswa terhadap keberagaman budaya Kabupaten Ngada serta partisipasi aktif generasi muda dalam pelestarian dan pemulihan situs-situs budaya yang terancam hilang atau rusak, melalui dokumen digital yang komperhensif.
Kabid Kebudayaan Paschalia Dolorosa Moi pada kesempatan yang sama menjelaskan jika kegiatan Lomba Reportase Budaya Ngada ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek Dan Teknologi yang telah meluncurkan Merdeka Belajar 1- 26, di antaranya adalah Merdeka belajar episode 13, Tentang Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana. Kanal ini di luncurkan untuk mewadahi, mengintegrasi promosi budaya, ekspresi budaya seperti kegiatan lomba kali ini.
Lanjut Asri Moi, Indeks Pembangunan Kebudayaan di ukur melalui pemajuan kebudayaan, namun ekspresi budaya masih sangat rendah yakni 37, 14 % dari Rentang 0-100, hal ini karena belum optimal dan terbatas ruang ekspresi atau Pustaka digital.
Untuk Itu Kabupaten Ngada melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Ngada berinisiatif dengan menciptakan ruang pelestarian, ruang perlindungan melalui media digital dengan harapan bermanfaat bagi upaya pelestarian Budaya Ngada.
Lomba Reportase Viedo Situs Budaya Ngada ini diikuti sebanyak 21 Tim utusan dari berbagai SMP dan SMA di Ngada. Objek reportase yang dilombakan adalah Situs Budaya yang ada di Kabupaten Ngada. Reportase difokuskan pada Situs Budaya di mana pada situs – situs ini mengandung Benda cagar budaya, baik bergerak maupun tidak bergerak. Istilah bergerak adalah Benda yang mempunyai nilai Sejarah dalam kehidupan manusia atau pemiliknya tetapi dapat dibawa kemana – mana, seperti emas pusaka, kain kain kuno, Senjata, Patung Patung Kuno, atau symbol budaya yang dengan mudah berpindah, sedangkan benda yang tidak bergerak adalah benda yang tidak dapat di bawa seperti Kampung -Kampung lama, Kampung Tradisional, Gereja Tua, Masjid Tua atau bangunan bangun tua yang memiliki keunikan serta kemegahan dimasanya.
Proses produksi video reportase akan berlangsung selama satu bulan hingga pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah lomba yang akan disampaikan saat Festival Budaya Ngada di Lengkosambi Utara yang berlangsung pada 1-10 Agustus 2024.
Technical Meeting diisi dengan pemaparan materi teknik reportase serta teknik pengambilan gambar dan video sebagai referensi bagi peserta lomba untuk melakukan liputan budaya masing-masing. Setiap peserta bebas melakukan reportase pada lokasi atau objek situs budaya yang tersebar banyak di wilayah Kabupaten Ngada.