Tanda Tangan Kerjasama Dengan PT Agraria Indonesia Berdaya Bupati Ngada Ingatkan Harus Saling Menguntungkan

Dipublikasikan oleh Modesta Wale pada

Kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Ngada dengan PT Agraria Indonesia Berdaya tentang pengembangan, pengolahan dan pemasaran komoditi kemiri di Kabupaten Ngada, Penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Ngada, Raymundus Bena dan Direktur PT Agraria Indonesia Berdaya, Andhika Mahardika. Kegiatan ini dilangsungkan di Ruang Rapat Bupati pada Kamis, (3/7/2025).

Dalam agenda penandatanganan kesepakan kerjasama antara bersama Pemda Ngada dengan PT agraria, Direktur utama Andika Mahardika menyampaikan bahwa kemiri punya potensi besar di pasar global.

“Sebelumnya kami fokus di pulau Jawa dan setelah itu kami beralih ke Flores dan bangun kemitraan dengan Desa inegena,di tahun ini masuk lagi Desa Sarasedu Raya dengan sarana produksi yang lebih besar. Februari kemarin kami dapatkan kontrak sebesar 2 milyar untuk kemiri dan September target 9,5 ton dengan buyer yang bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan buyer maka akan dilakukan kerjasama pengembangan,pengolahan dan pemasaran kemiri di Kabupaten Ngada”, ungkap Andika.

Bupati Ngada Raymundus Bena yang didampingi Wakil Bupati Bernadinus Dhey Ngebu dalam sambutannya menjelaskan MOU ini dibuat agar mitra bisnis terutama petani kemiri di Ngada memiliki kepastian terkait lembaga dan mitra bisnis serta kesehatan ini menjadi kepastian hukum serta poin utama agar petani kemiri di Ngada tidak dirugikan dan terjamin perjalanan pasar dagang kemiri.

Bupati Ngada juga mengingatkan mitra kemiri di Sarasedu Raya dan Inegena untuk menghitung secara baik nilai dagang kemiri dan diharapkan bisnis ini dijalankan dengan tidak merugikan petani kemiri disekitarnya yang juga menjadi bagian dari mitra.

Wakil Bupati Ngada kepada pendamping meminta agar survey,pelatihan dan pendampingan perlu terus dijalankan dalam arahan Dinas teknis seperti PMDP3A dan Dinas Perindustrian.

“Orang kita biasanya cepat puas kerna pujian,saya harap tidak begitu.Harus komitmen dan tetap kontinyu dan fokus untuk penuhi Kouta dan permintaan buyer” ungkap Bernadinus.

Bernadinus juga menambahkan bahwa pembelian gelondongan petani akan sulit,karena CSR digunakan untuk sarana prasarana produksi. Maka BUMDES akan kesulitan dalam hal keuangan untuk itu saat ini Pemda telah berkoordinasi dengan pihak Bank untuk memberikan pinjaman kepada petani untuk membantu pinjaman kepada petani sebagai modal usaha dagang kemiri.

Mengakhiri kegiatan tersebut Bupati Ngada, menambahkan bahwa MOU ini dilanjutkan dengan pembuatan PKS dimana PT Agraria Indonesia Berdaya akan berjejaring dengan pembeli dan petani Ngada menyediakan produk sesuai kebutuhan buyer.Namun diharapkan juga agar proses pelestarian tanamam kemiri perlu menjadi prioritas, baik secara kelompok maupun perorangan,sehingga kelestarian tanaman kemiri tetap terjaga agar produksi tetap dipertahankan.

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!
id_IDIndonesian