Salah satu agenda penting dalam rangkaian Festival Budaya Ngada 2025 adalah Pesta Pangan Lokal Masyarakat Adat yang digelar di Taman Kartini Bajawa pada Senin (29/9/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat dengan orientasi pada keberlanjutan serta ketahanan pangan, khususnya di wilayah Ngada.

Fokus kegiatan diarahkan kepada masyarakat adat di desa-desa Kabupaten Ngada yang memiliki kekayaan dan keragaman pangan lokal sebagai sumber ketahanan pangan. Perubahan pola konsumsi yang terjadi belakangan ini dinilai telah mengganggu eksistensi kebudayaan lokal, termasuk hilangnya ritus yang berkaitan dengan pangan, sehingga berdampak pada identitas budaya.

Sebanyak 50 desa, perguruan tinggi, serta sejumlah instansi di Kabupaten Ngada turut dilibatkan dalam pesta pangan lokal ini. Pangan lokal yang ditampilkan kemudian dikurasi oleh tim kurator dari Direktorat agar dapat menonjolkan keunikan serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat juga memberikan alokasi stimulan bagi desa-desa yang mengakomodir masyarakat adat, khususnya mereka yang sebelumnya telah menerima fasilitasi pendukungan kebudayaan pada tahun 2025.

Pamong Budaya dari Direktorat Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kristiani Aryanti, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah. “Tahun ini kita menggema kembali pangan lokal karena ini adalah kekayaan kita. Terima kasih kepada Pemda dan masyarakat adat yang sudah terlibat. Pangan lokal adalah sumber kekayaan dan vitamin. Partisipasi masyarakat adat di Ngada menjadi contoh untuk daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu,Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, Johanes Watu Ngebu menegaskan bahwa visi pembangunan daerah adalah “Ngada yang Berbudaya.” Ia menekankan bahwa pangan lokal merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat adat Ngada. “Setiap pangan lokal memiliki filosofi yang dalam. Terima kasih karena telah memilih Kabupaten Ngada sebagai tempat pelaksanaan. Potensi pangan lokal kita luar biasa dan menjadi kekuatan bagi ketahanan pangan di masa depan,” ungkapnya.

Pesta pangan lokal ini bukan hanya menjadi ruang apresiasi terhadap warisan pangan tradisional, tetapi juga momentum untuk menguatkan identitas budaya, menumbuhkan kemandirian pangan, serta membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya lokal.

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!