Rangkaian Festival Budaya Ngada 2025 resmi ditutup pada Rabu, 1 Oktober 2025. Penutupan yang berlangsung di Taman Kartini Bajawa dipimpin langsung oleh Bupati Ngada, Raymundus Bena, dan ditandai dengan penyalaan api unggun sebagai simbol semangat persatuan dan pelestarian budaya.

Dalam momentum penutupan, panitia juga memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba serta masyarakat adat yang telah berkontribusi menjaga dan menghidupkan warisan budaya. Suasana penuh kehangatan menjadi penanda berakhirnya festival yang sejak awal menjadi wadah ekspresi budaya, edukasi, dan pertemuan antargenerasi.

Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus M. Sada, turut hadir memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa budaya bukan hanya sekadar warisan leluhur, tetapi juga merupakan kekayaan intelektual yang tidak boleh dibajak atau diklaim oleh pihak manapun. Gonzalo juga mengumumkan bahwa dalam waktu dekat Kabupaten Nagekeo akan menggelar Festival One Be yang dipadukan dengan kegiatan lari maraton sebagai upaya memajukan pariwisata berbasis budaya.

Bupati Ngada, Raymundus Bena, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Festival Budaya Ngada 2025. Ia menegaskan bahwa festival bukan sekadar panggung pertunjukan dan kegiatan seremonial, melainkan ruang dialog, edukasi, dan ekspresi lintas generasi.

“Tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Festival budaya ini adalah bukti bahwa kearifan lokal tetap bisa hidup dalam dinamika zaman,” ujar Bupati Ngada.
Dengan ditutupnya Festival Budaya Ngada 2025, pemerintah daerah berharap semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya tetap terjaga, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai warisan leluhur.
0 Komentar