Pada Rabu pagi, 8 November 2023, Stadion Lebijaga menjadi saksi dari pertandingan yang penuh gairah dan drama dalam ajang Liga Pelajar Soeratin Cup U17. Pertandingan ini mempertemukan Persewa Waengapu dan Persematim dalam babak 16 besar yang sangat dinanti-nantikan. Tampil penuh semangat dan unggul di babak pertama, Persewa Waengapu berharap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju gelar juara.
Namun, seperti dalam setiap pertandingan sepak bola, momen-momen tak terduga selalu mengintai di babak kedua. Persewa Waengapu mulai kehilangan kendali permainan, yang mengakibatkan penjagaan lini tengah menjadi longgar. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi Persematim untuk menguasai pertandingan dan memberikan tekanan yang kuat. Akibatnya, Persewa Waengapu harus menerima kekalahan dengan skor akhir 2-1, yang membuat mereka terhenti di babak 16 besar.
Kapten Persewa Waengapu, Anyola Hendry Talo Yan yang merangkap sebagai pemimpin tim dan pilar semangat, mengungkapkan rasa kekecewaan setelah pertandingan. Dalam konferensi pers, ia dengan tulus mengakui bahwa mereka telah berjuang keras, bekerja keras selama persiapan, dan berharap untuk meraih kemenangan. Namun, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Ia juga memberikan penghormatan kepada tim Persematim, mengakui bahwa mereka adalah lawan yang hebat dalam pertandingan ini.
Kapten ini juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukung setia, baik yang datang dari Kabupaten Sumba Timur maupun yang mendukung mereka dari Kabupaten Ngada. Ia merasa bertanggung jawab kepada para suporter yang selalu memberikan dukungan dan semangat luar biasa.
“Dalam Liga Pelajar, mungkin ini belum saatnya bagi kami untuk meraih gelar juara. Saya bersama rekan-rekan saya akan terus berjuang dalam turnamen berikutnya. Ini bukan akhir dari perjalanan kami,” ungkap Kapten dengan penuh semangat.
Pelatih kepala Persewa Waengapu, Yoseph U Robaka juga ikut angkat bicara dalam konferensi pers. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ngada atas penerimaan yang hangat dan baik selama kunjungan tim mereka. Pelatih ini juga meminta maaf kepada seluruh pendukung yang telah memberikan dukungan dan doa bagi Tim Persewa Waengapu yang harus terhenti di babak 16 besar.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat Sumba Timur karena belum bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. Untuk masyarakat Ngada, kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan layanan yang luar biasa. Kami merasa sangat dihargai selama kunjungan kami,” tutup pelatih dengan penuh rasa hormat.
Meskipun perjalanan mereka di Piala Soeratin Cup U17 harus berakhir di babak 16 besar, semangat dan tekad Persewa Waengapu tidak akan pernah pudar. Mereka akan terus berjuang dan belajar dari setiap pengalaman, mempersiapkan diri untuk menghadapi turnamen-turnamen mendatang.