Pemerintah Kabupaten Ngada Serap Aspirasi Kelompok Rentan dalam Penyusunan RPJMD 2025–2029

Published by Lian Woli on

Pemerintah Kabupaten Ngada menunjukkan komitmen terhadap pembangunan yang inklusif dengan menyerap langsung aspirasi kelompok rentan dalam Musrenbang Inklusif Kelompok Rentan (Musik Keren). Penataan kota dan pelestarian budaya menjadi dua fokus utama dalam Musrenbang untuk proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngada tahun 2025–2029. Kegiatan berlangsung di Aula Setda Ngada pada Selasa, (17/6/2026).

Kegiatan yang digelar secara terbuka dan partisipatif ini menghadirkan perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk siswa-siswi disabilitas, pelajar SMA, kaum perempuan, lansia, pelaku usaha, insan pers, tokoh agama, perbankan, koperasi, para camat se-Kabupaten Ngada, para lurah se-Kecamatan Bajawa, hingga seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah.

Musrenbang Inklusif ini bertujuan untuk memberi ruang keterlibatan nyata bagi kelompok rentan agar turut serta dalam membangun arah pembangunan Kabupaten Ngada ke depan. Tidak sekadar mendengar, forum ini menjadi wadah agar setiap suara masyarakat dapat ikut menentukan arah kebijakan pemerintah daerah.

Bupati Ngada, Raymundus Bena, dalam sambutannya saat membuka kegiatan menegaskan pentingnya RPJMD sebagai cerminan kebutuhan riil masyarakat. “RPJMD ini bukan sekadar narasi indah, tapi harus merepresentasikan kenyataan di masyarakat. Ini adalah penuntun arah pembangunan lima tahun ke depan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya perencanaan yang realistis. “Anggaran dalam RPJMD tidak boleh muluk-muluk. Harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Karena itu, masukan dari semua kalangan hari ini sangat penting untuk menyempurnakan dokumen perencanaan ini,” ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Romilus Juji, turut menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa DPRD akan terus mendukung pemerintah melalui kritik yang membangun. “Kami harap RPJMD yang disusun mampu menjabarkan visi dan misi kepala daerah secara konkret, terukur, dan berdampak langsung pada masyarakat, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar,” ungkapnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi tematik yang membuka ruang luas bagi peserta untuk menyampaikan aspirasi, termasuk usulan dan keluhan terkait penataan kota, pelestarian budaya, serta berbagai isu sosial lainnya. Masyarakat menyuarakan pentingnya kota yang ramah bagi semua kalangan, pelestarian kearifan lokal, serta pembangunan yang menjawab kebutuhan dasar.

Musrenbang Inklusif ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Ngada dalam menyusun RPJMD yang partisipatif, adil, dan berpihak pada semua kalangan, terutama kelompok rentan yang selama ini kerap terpinggirkan dalam proses pengambilan kebijakan.

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!
en_USEnglish