Film Dokumenter Ngada “Putra Ilalang” Launching di Studio Musik SMAK Recis Bajawa

Sebuah Film Dokumenter berisi Biografi singkat perjalanan Maestro Budaya Ngada Yohanes Mopa, dilaunching dengan pemutaran secara perdana di Studio Musik SMAK Regina Pacis Bajawa, Kamis 15 Juni 2023. Film Dokumenter berdurasi 20 menit ini mengisahkan tentang biografi dan perjalanan sasatrawan sekaligus Budayawan Ngada Yohanes Mopa dalam dunia sastra Ngada.

Pegiat Budaya Jogja Ade Tanesia Pandjaitan selaku inisiator dan Produser Film tersebut dalam sapaannya mengatakan, selama ini kita belajar banyak dari seorang Yohanes Mopa yang menghidupkan kreatifitas dalam menulis dan mendokumentasikan tradisi,ritual,puisi dan karya sastra Ngada lainnya dalam bahasa daerah. Sesuatu yang sudah mulai hilang dan bahkan ditinggalkan generasi saat ini. Ratusan puisi dalam bahasa daerah Bajawa serta ribuan puisi dalam bahasa Indonesia serta catatan budaya dan tradisi Ngada telah ditulis oleh “Putra Ilalang”, panggilan khas Yohanes Mopa.

“Semua catatan dan buku, baik tradisi dan budaya Ngada, juga kumpulan puisi berbahasa daerah Bajawa karya bapak Yohanes Mopa ini, mestinya menjadi harta dan dokumen penting bagi generasi muda untuk membacanya. Puisi bapak Yan dalam bahasa daerah Bajawa telah dicetak dan diterbitkan. Setelah buku terbit, ada pemikiran untuk memproduksi sebuah film. Garapan film ini dikerjakan sendiri oleh anak-anak Ngada dalam koordinasi Yohanes Eko prasetyo Watu dari tim AW Visual. Kita perlu berbangga dengan potensi anak muda Ngada juga legenda Budaya seperti Bapak Yan Mopa. Mereka adalah aset berharga yang perlu diberi perhatian. oleh berbagai pihak. Budaya mesti menjadi landasan dalam seluruh aspek kehidupan dan pembangunan, maka jangan sampai hilang apalagi tergerus jaman. Makanya kita sangat beruntuk memiliki seseorang yang masih terus memberi diri hingga saat ini dalam melestarikan budaya Ngada melalui tulisan,” jelas Ade Tanesia

Sementara itu, Yohanes Eko Prasetyo Watu dari AW Visual yang menggarap film dokumenter tersebut mengatakan, film berdurasi 20 menit ini diproduksi oleh 6 orang tim yakni Paul Risco sebagai Director, Ecko sebagai Cameramen, Richard Mayago sebagai DOP & Lighting, Wimo Ambala Bayang sebagai Editor, Aristone Ozie sebagai Music Director dan Andi Lena sebagai Director Audio. Proses pengerjaan film dokumenter ini memakan waktu selama kurang lebih dua minggu.

Maestro Budaya Ngada Yohanes Mopa telah mendapatkan Kebudayaan Indonesia kategori “Pelestari” dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Beberapa buku hasil karyanya yang telah dicetak diantaranya ” Sebhe Neka” dan ” Kearifan Lokal Budaya dan Ritual Masyarakat Ngadhu Bhaga”. Selain itu beliau masih memiliki ratusan puisi berbahasa daerah Bajawa serta kumpulan tulisan tentang budaya Ngada yang masih tersimpan baik untuk dicetak sebagai kekayaan budaya Ngada terwariskan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pamong Budaya Ngada Paschalia Asri, Kepsek SMAK Regina Pacis Herdin Ndiwa, Ecko Prasetyo dari AW Visual, para Guru dan Siswa SMAK Regina Pacis Bajawa.

Bagikan:

1 komentar untuk “Film Dokumenter Ngada “Putra Ilalang” Launching di Studio Musik SMAK Recis Bajawa”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *