Piala Soeratin, yang merupakan kejuaraan sepak bola U17 nasional, telah lama menjadi platform bagi talenta muda seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan dan potensinya. Dengan melibatkan 22 kabupaten di NTT, kejuaraan ini diharapkan menjadi ajang kompetisi yang kompetitif serta menjadi sumber inspirasi bagi pemuda di provinsi ini. Setiap kabupaten datang dengan cerita unik mereka, dengan latar belakang pemain yang berbeda, tetapi semuanya memiliki satu tujuan: membawa nama baik daerah mereka di kancah sepak bola nasional.
Kabupaten Ngada, sebagai tuan rumah, memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan event yang sukses dan memberikan kesan mendalam bagi setiap partisipan serta penonton. Ngada, yang dikenal dengan keindahan alam dan keragaman budayanya, juga ingin memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi lokal.
Mengangkat budaya tiga etnis Ngada, Jaramasi menjadi Maskot Soeratin 2023. Maskot ini dedesaign oleh anak muda Ngada yang tergabung dalam komunitas Independent film. Dalam narasinya digambarkan Jaramasi adalah seorang ksatria penjaga gunung Inerie. Nama Jaramasi diambil dari kata ” Jara” yang berarti Kuda dan Masi yang mengacu ke-nama pemiliknya( laki-laki). Secara harafiah, Jaramasi berarti Kuda milik Masi. Bagi orang Ngada, Kuda merupakan simbol Heroisme dan Keperkasaan. Simbol kuda tampak terukir dirumah adat (sao) dan motif tenunan orang Ngada. Karakter Jaramasi yang diangkat menjadi Makot Soeratin Cup U-17 Ngada 2023 ini, mempresentasikan tiga etnis masyarakat yang ada di Ngada yakni Etnis Ngadhu Bhaga, Etnis Soa dan Etnis Riung. Jaramasi mengenakan ikat kepala berwarna merah yang disebut Boku. Diambil dari pakia adat etnis Ngadhu Bhaga, Lega yang merupakan Handycraft khas etnis Soa dan Sapu dengan motif khas etnis Riung.
Maskot Soeratin akan dilaunching dalam waktu dekat, jelang pelaksanaan piala Soeratin yang akan dibuka secara resmi sejak 27 Oktober 2023 mendatang.