Kondisi Klimatologi Kabupaten Ngada

Kabupaten Ngada seperti halnya kabupaten-kabupaten di wilayah Indonesia pada umumnya hanya mengenal dua musim saja yaitu musim kemarau dan musim hujan. Secara umum Kabupaten Ngada memiliki iklim yang panas, sedang sampai sejuk, dengan 5 bulan basah yaitu pada bulan Oktober hingga bulan Februari dan 7 bulan kering yaitu pada bulan Maret hingga bulan September.

Menurut Schmit Ferguson, iklim Kabupaten Ngada terbagi sebagai berikut:

TipeLuas
C32627,38 Ha
D356732,20 Ha
D458353,12 Ha
E430781,27 Ha
Tabel sebaran iklim Kabupaten Ngada
Rincian curah hujan dan hari hujan tiap bulan di Kabupaten Ngada
BulanCurah HujanHari Hujan
Januari2467
Februari078
Maret816
April273
Mei513
Juni626
Juli09
Agustus21
September201
Oktober807
November30211
Desember
Tabel Curah Hujan Kabupaten Ngada

Secara umum, curah hujan di Kabupaten Ngada termasuk tinggi dengan interval curah hujan 1500 – 2000 mm/tahun. Hal tersebut dapat dikarenakan wilayah Kabupaten Ngada dikelilingi lautan dan sebagian besar topografi Kabupaten Ngada berupa pegunungan sehingga perbedaan tekanan dan suhu udara membuat curah hujan cenderung tinggi.

Wilayah yang memiliki curah hujan tinggi ialah Kecamatan Bajawa, Kecamatan Inerie, Kecamatan Jerebuu, Kecamatan Golewa, Kecamatan Golewa Barat, dan Kecamatan Golewa Selatan.

Curah hujan sangat tinggi menurut hasil interpolasi hanya meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Bajawa Utara sisi Barat. Intensitas curah hujan sedang hingga cukup rendah dengan interval antara 1500 – 1000 mm/tahun terdapat di sebagian Kecamatan Riung Barat dan Kecamatan Riung. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Ngada sisi Utara memiliki ketinggian wilayah yang cenderung lebih rendah dari ketinggian wilayah di Kabupaten Ngada pada sisi Selatan.

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa Kabupaten Ngada sisi Selatan dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga tinggi berpotensi terhadap ancaman bencana alam seperti cuaca ekstrim, tanah longsor dan juga banjir, di sisi lain dengan curah hujan yang tinggi tersebut dapat memberikan ketersediaan air yang cukup untuk lahan pertanian dan perkebunan.