Tambahan waktu enam menit menjadi keberuntungan bagi Biru Muda Perkasa Flores Timur setelah gol di menit ke 78 babak kedua dicetak oleh pemain BMP Nene Uran. Di menit terakhir babak kedua, Persematim mestinya sudah unggul dengan skor 2-1 atas BMP. Namun memanfaatkan kekurangan pemain Persematim yang tersisa 8 pemain karena akumulasi kartu merah, cukup menguntungkan pemain BMP menyamakan kedudukan di menit terakhir babak kedua. Anak asuh Gery Hayon ini terus memberikan tekanan kepada Persematim. Persematim bermain prima sejak awal hingga tersisa delapan pemain pun mereka tetap tampil optimal memainkan bola. Tidak ada penambahan gol di enam menit terakhir, sehingga perpanjangan waktu 10 menit babak pertama dan kedua diberikan.

Babak kedua berjalan sangat keras dan menguras stamina pemain. Pertandingan ini menjadi spesial menjadi cerita kepahlawanan . Bagaimana perjuangan anak-anak usia 17 tahun dalam bertahan, terus semangat ditengah energi yang terkuras, bagaimana mengendalikan emosi, hujan kartu dengan 10 kartu kuning dan 6 kartu merah. Hal ini menjadi pengalaman luar biasa bagi kedua tim.


Tambahan waktu tidak menghasilkan satu gol pun untuk kedua keseblasan hingga berujung pada adu pinalti. Pertarungan sengit ini berakhir dengan kemenangan Persematim Manggarai Timur, setelah penendang terakhir dari BMP Yohanes Kellen gagal mengeksekusi pinalti melambung diatas mistar gawang. Skor 5-4 mengantar Persematim Manggarai Timur mendapatkan tiket menuju empat besar dan bertemu PSN Ngada di laga selanjutnya.