Perhelatan Festival Budaya Ngada tahun ini akan dilaksanakan terpusat di Desa Libunio Kecamatan Soa dan Tinju Tradisonal “Sagi” diangkat sebagai ikon Festival.

Koordinator Festival Asri Moi kepada media menjelaskan bahwa Sagi merupakan Tinju Tradisional yang turun temurun dan hingga kini masih dijalankan oleh masyarakat Soa. Ritual Sagi dilakukan setelah musim panen dan terjadi pada bulan Mei.Ritual Sagi sendiri merupakan bentuk syukur kepada leluhur atas hasil panen. Disamping itu Sagi juga sebagai ritual penolakan hama dan menjaga sumber pangan ekonomi masyarakat. Olah raga tinju tradisional itu juga dilakukan untuk mempererat hubungan kekerabatan didalam masyarakat. Terpusat di Desa Libunio Kecamatan Soa, puncak perhelatan Tinju tradisional Sagi akan digelar pada tanggal 19 Mei 2023 yang juga akan dihadiri oleh Direktur PTLK Dirjen Kebudayaan dan Bupati Ngada.


Kurator kegiatan Festival Budaya Ngada 2023 Eko Prasetyo saat dikonfirmasi ditengah persiapan Festival menuturkan, berbagai persiapan tengah dilakukan untuk pelaksanaan Festival sejak tanggal 16 – 27 Mei 2023. Ada banyak agenda budaya yang akan mewarnai pelaksanaan Festival Budaya Ngada yakni Ritual,Tinju Tradisional,Kompetisi,Musyawarah Adat,Pagelaran Seni,Karnaval,Workshop,Musik Rakyat,Dokumenter Budaya, Bedah Buku dan Kuliner Tradisional. Ragam kegiatan ini selanjutnya bermuara pada tujuan Festival sebagai media Edukasi dan Pendampingan Pemerintah baik Pusat melalui Platform Indonesiana dan Pemerintah Daerah sebagai eksekutor dengan melibatkan masyarakat adat dan komunitas lokal. Dengan tujuan memperkuat ekosistem kebudayaan pada tingkat masyarakat adat, agar mereka mampu untuk menggali, menghidupkan dan mempertahankan budaya lokal sebagai sebuah kekuatan dan sumber kehidupan yang terwariskan.

Kecamatan Soa menjadi lokus kegiatan Festival Budaya 2023 ini, mengingat Ngada memiliki 3 etnis besar yakni Bajawa, Soa dan Riung. Kekayaan budaya pada 3 etnis ini akan terus digali dan diangkat melalui festival budaya dari program atau platform Indonesiana Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Kebudayaan RI. Setelah Bajawa dengan Festival Inerie pada tahun 2019 lalu, kali ini ritual dan budaya etnis Soa yang menjadi obyek pemajuan kebudaayaan. Pada kesempatan selanjutnya Kecamatan Riung dengan kelimpahan tradisi dan budaya yang akan menjadi target dampingan.
Festival Budaya kali ini juga tidak hanya sekedar seremoni dan kemeriahan semata. Ada Tim pengetahuan yang selama 3 bulan melakukan riset dan penulisan sebuah dokumen kebudayaan etnis Soa dan Buku berjudul ” Sagi” Menelisik Warisan Budaya Sagi dan Budaya Lain pada Masyarakat Etnis Soa yang Diangkat dalam Festival Budaya Ngada Tahun 2023. Dokumen ini yang akan menjadi warisan pengetahuan dan bukti autentik ilmiah mengenai Soa dan Budaya Sagi yang yang menjadi tradisi kekal untuk diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan Festival Budaya Ngada 2023, Desa Bowali Kecamatan Bajawa yang juga menjadi bagian dari kegiatan ini akan meluncurkan “Pasar Desa organik” pada tanggal Selasa, 16 Mei 2023 mendatang. Peluncuran Pasar Desa ini untuk mengangkat kekayaan pangan lokal dan pasar organik dan Bowali menjadi Desa unggul dalam hal budidaya tanaman organik.

Persiapan jelang perhelatan Festival Budaya Ngada sudah dilakukan oleh Tim kerja dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui koordinator Maria Paschalia Asri. Turut terlibat didalamnya masyarakat adat Libunio, Masyarakat Desa Bowali, Tim pengetahuan dari STKIP Citra Bhakti Ngada, Komunitas Musik modern dan tradisional,Pelajar, Komunitas Videografi dan lainnya.
Terima kasih untuk ulasan budaya yang sangat baik, hingga media ini menjadi salah satu pemberi warta dan pemajuan budaya ngada