Laju AKI /AKB Meningkat, Pemda Ngada Gelar Temu Lintas Stakeholder

Temu Multi Stakeholder, Pemda Ngada Bersama Momentum USAID Bahas Persoalan Laju AKI-AKB

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngada mengalami peningkatan yang signifikan di tahun 2023. Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Ngada melalui BP-Litbang melakukan pertemuan multi pihak untuk membahas penyebab meningkatnya AKI-AKB dan upaya penurunananya.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak diantaranya, Momentum USAID, Komisi III DPR Ngada, Dinas Kesehatan, RSUD Bajawa, Dinas Sosial, BPJS Kesehatan, Dinas PMD3A, Pihak Gereja, Dinas Kominfo, PKK dan Para Kepala Puskesmas. Kegiatan dilakukan di Aula Bp Litbang pada Kamis, 27/07/2023.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Yovita Maria Bernadette Moi pada tahun 2023 AKI-AKB mengalami peningkatan. Tercatat pada Juni 2023 terdapat satu kasus kematian Ibu dan hingga Juli 2023 terdapat 15 kasus Kematian Bayi. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kasus AKI-AKB di Kabupaten Ngada. Mulai dari rendahnya tingkat kesadaran ibu terhadap kesehatan, perlunya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, prosedural penanganan Ibu dan bayi yang cukup lama, hingga AKI-AKB belum menjadi isu bersama di semua tingkatan masyarakat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Senior Manager Program Momentum USAID, dr. Ignatius Henyo Kerong. Menurutnya hampir 70 persen kematian ibu dan bayi terjadi di tempat pelayanan kesehatan. Ia mengatakan terdapat beberapa faktor penyebab AKI-AKB, salah satunya ialah 3 Terlambat.

“70 persen kematian ibu dan bayi bahkan terjadi di tempat pelayanan kesehatan. Tentunya ini harus jadi perhatian serius bagi kita semua mulai dari kompetensi tenaga kesehatan sampai dengan prosedural yang harus dilalui untuk mendapat pelayanan. Selain itu 3 terlambat juga sangat berpengaruh yakni terlambat dalam mengambil keputusan karena masih berunding dengan keluarga, terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan”, jelasnya.

Kegiatan tersebut berlangsung dengan pemaparan materi dan diskusi terkait dengan Situasi terkini AKI AKB Ngada, kesiapan peralatan kesehatan dan peningkatan kompetensi petugas kesehatan pada Rumah Sakit dan Puskesmas di Ngada, kebijakan pemerintah terkait kesehatan ibu dan anak, dukungan politik anggaran dan regulasi terkait dengan kesehatan ibu dan anak, hingga pelayanan BPJS kesehatan bagi ibu dan bayi yang baru lahir dan testimoni pimpinan lembaga keagamaan terkait dengan program KIA.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *