Panen Padi Stiper

Wakil Bupati Ngada Panen Padi Hasil Budidaya Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Sebanyak 1,7 Ton

Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena secara simbolis melakukan kegiatan panen padi di lokasi persawahan Desa Pape. Produksi padi ini merupaka hasil kuliah kerja mahasiswa Stiper melalui mata kuliah “Kampus Sawah Merdeka”. Mata kuliah ini adalah salah satu program merdeka belajar kampus merdeka yang di terapkan di Prodi Agroteknologi STIPER FB. Capaian pembelajarannya adalah mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan budidaya padi sawah, mulai dari persiapan bibit dan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan sampai panen.

Penanaman padi ini dikerjakan oleh mahasiswa Pertanian Stiper di desa Pape . Dengan luas lahan 25 are menggunakan dua varietas bibit padi yakni Kusuma 06 dan Inpari 30. Benih padi yang digunakan adalah Varietas Kusuma 06 dan Inpari 30 merupakan hasil uji multilokasi tahun lalu di desa Were III bersama Tani Center IPB. Salah satu keunggulan dari dua jenis padi ini ladalah tahan hama dan produktivitas tinggi.

Disamping penggunaan varietas, budidaya tanaman padi kali ini juga diikuti dengan ujicoba penggunaan murni pupuk organik cair “Bowuli Subur Makmur ” jenis ZPT, Nutrisi dan Decomposer. Tanpa menggunakan pupuk kimia seperti urea, ponskha serta pupuk kimia lain yang ramai digunakan petani.

Panen siang tadi dilakukan setelah 95 HST (hari setelah tanam) . Panen padi karya anak Stiper ini dipimpin langsung oleh wakil Bupati Ngada bersama dosen dan mahasiswa yg mengambil mata kuliah Kampus Sawah Merdeka. Kehadiran Wakil Bupati sekaligus memfasilitasi kegiatan Tante Nela Paris dan memotivasi generasi muda untuk mencintai dunia pertanian.

Ketua Stiper Bajawa Doktor Nikolaus Noy Wuli saat dikonfirmasi media tentang ketertarikan kaum muda pada dunia pertanian, ia menjawab bahwa ditengah derasnya arus teknologi saat ini, generasi muda di beberapa negara berkembang bahkan mulai fokus mempelajari dunia pertanian sementara orang muda kita mulai bergeser ke sektor lain. Padahal pertanian merupakan sumber pokok keberlangsungan hidup manusia di bumi.

“Meskipun Stiper sebagai kampus baru, tapi kita berusaha mengubah mindset orang muda termasuk mahasiswa Stiper untuk mencintai dunia pertanian., Tegas Doktor Niko.

Lanjutnya “Hal ketahanan pangan ini identik dengan eksistensi sebuah negara, pangan bermasalah kedaulatan negara tentu saja terancam. Khusus kita orang Ngada secara budaya kehidupan kita sangat ditentukan dari sektor pertanian. Dan tanpa kita sadari, di dekade terakhir ini jumlah petani peternak kita menurun dan hanya golongan tua. Bukan tidak mungkin suatu saat kita akan ketiadaan petani peternak di Ngada. Menjadi kekhawatiran adalah siapa yang akan memproduksi kebutuhan pangan kita. Maka kita harapkan orang muda kembali ke dunia pertanian yang menyesuaikan kemajuan teknologi seperti bisinis pertanian.

Kegiatan panen Stiper kali ini menghasilkan padi 1,7 ton dari 25 are luas tanam.

“Kita belum tahu perkiraan panenan petani yg menggunakan pupuk kimia, hanya di Pape waktu bersamaan ada yang gagal panen akibat serangan hama putih. Beruntungnya tanaman padi yang dikelola Stiper dengan pupuk produksi sendiri lolos dari serangan hama,” tambah Pimpinan Stiper.

Yang juga menarik dari kegiatan panen padi ini adalah keterlibatan 5 mahasiswa Laval University yang sedang magang di STIPER FB.
Turut hadir Bapak Sekcam Bajawa, Kepala Desa Pape, BPP Bajawa juga petani sekitar.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *