Wolobobo Ngada Festival Catat Perputaran Ekonomi Rp 1 Miliar Lebih

Ketua Panitia Wolobobo Ngada Festival 2025 yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, Oktavianus Botha Djawa, melaporkan capaian signifikan dari rangkaian kegiatan festival, khususnya Bajawa Art Market yang terpusat di Art Centre Bajawa dan Pasar Napubheto. Dalam laporan penutupan di Art Centre, Sabtu (9/8/2025), ia menyebut gelaran ini berhasil mendorong pola transaksi aktif antara pelaku UMKM atau komunitas ekonomi dengan masyarakat.

“Besarnya kunjungan siang dan malam telah menumbuhkan perputaran ekonomi pada sektor tenun, bambu, kopi, kerajinan, dan kuliner,” jelas Oktavianus. Berdasarkan survei Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada sejak 7–9 Agustus 2025, total modal pelaku usaha ditambah hasil transaksi mencapai satu miliar lebih,” jelasnya.
Berikut Rinciannya ;
*Sektor Tenun : Rp 115.480.000
*Sektor Bambu: Rp 68.210.000
*Sektor Kopi. : Rp 686.150.000
* Sektor Kuliner: Rp 90.285.000
* Pasar Napu Bheto : Rp 40.000.000

Rangkaian Kegiatan Festival
Wolobobo Ngada Festival 2025 digelar sesuai rencana dengan beragam agenda budaya, ekonomi kreatif, dan promosi pariwisata.
1. Karnaval Budaya ; Karnaval dengan start di Taman Kartini Bajawa menuju Art Centre Bajawa melibatkan sekitar 1.000 peserta dari berbagai paguyuban, komunitas, dan sekolah.
2. Bajawa Art Market ; Menampilkan pameran kopi, tenun, bambu, UMKM, dan kuliner. Kegiatan ini melibatkan empat komunitas serta 82 pelaku usaha, terdiri dari 25 kuliner, 5 bambu, 6 tenun, 20 kopi, 3 kerajinan, 10 aneka produk lainnya, dan 9 kelompok binaan TEKAD.
3. Turetogo Walking ; Wisata jelajah Kampung Adat Wogo yang diresmikan sebagai Desa Eduecowisata, menelusuri mata air, hutan bambu, situs megalitik Wogo Lama, dan berakhir di Pasar Napu Bheto.
4. Pasar Napu Bheto ; Menjadi pusat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal dengan 26 lapak yang menawarkan ragam produk khas Ngada. Sistem transaksi menggunakan 20.000 koin bambu yang telah disiapkan panitia.

Oktavianus Botha Djawa menegaskan bahwa keberhasilan festival ini menjadi bukti bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya Ngada di tingkat nasional.
0 Komentar