Wahana Visi Indonesia (WVI) Kabupaten Ngada secara konsisten terus menjadi mitra pemerintah. Satu diantaranya melalui Program AP NADA dengan target mendukung pemerintah kabupaten dalam pembuatan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kualitas perilaku hidup bersih, sehat, bersanitasi baik, dan ketersediaan air minum bersih yang layak bagi masyarakat.

Hal demikian Nampak dalam kegiatan monitoring STBM yang dilaksanan di Desa Sadha pada tanggal 12-13 September 2023 yang melibatakan beberapa unsur stakeholder, yang ada di Kabupaten Ngada diantaranya ; BP Litbang, Dinas Kesehatan, Dinas PMDP3A, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfo , Dinas PUPR, Sanitarian Puskesmas Ladja dan Puskesmas Mangulewa, Kepala Desa Sadha, Sekretaris Desa Sadha, Fasilitator STBM Desa Sadha, Unsur BPD Desa Sadha, dan Ketua TP PKK Desa Sadha. Adapun dengan dua jenis kegiatan berbeda yang dijalankan yakni pengisisan Format monitoring, penjelasan terkait format monitoring dan pembagian team verifikasi dan rekapitulasi hasil verifikasi. STBM sendiri merupakan Sanitasi total berbasis Masyarakat, yang mengedepankan 5 pilar didalamnya. Titik tolak program demikian, lebih tertuju kepada pendekatan dengan menggunakan metode pemicuan untuk mengubah perilaku masyarakat menuju perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat.
Jemi Debora Silitonga selaku perwakilan manajer WVI AP NADA dalam sambutannya mengatakan “Hari ini kita mewujudkan mimpi yang tertunda, karena dari tahun lalu sudah dijadwalkan tapi baru tahun ini terlaksana, kita bisa melihat secara langsung 5 pilar stbm yg ada di Desa Sadha. Termasuk 5 orang fasilitator yang telah diberi pelatihan dan kita berharap bisa melakukan pemicuan, tetapi tahun 2022 tidak terjawab, dan baru dilaksanakan tahun 2023” Ibu Jeje juga menambahkan “Melalui kegiatan CVA yakni salah satu poin rencana aksinya adalah dimana Pemdes Desa Sadha akan membiayai untuk percepatan Desa sadha menuju Desa ODF .Untuk memastikan proses ini berjalan atau tidak maka perlu dilakukan monitoring dan untuk mendapakan pengakuan atau legalitas Desa ODF maka perlu dilakukan Verifikasi silang oleh dinas/instansi terkait”
Hal serupa ditegaskan perwakilan ketua POKJA PKP kabupaten Ngada, Theresia Yosefina Ytu Lagho,ketika membuka kegiatan secara resmi menuturkan bahwa “apa yang akan dihasilkan hari ini sebagai rekomendasi Desa Sadha sebagai desa STBM. Penilaian harus secara real dan objektif” ibu Ervin juga menyampikan ucapan terimakasih ke WVI sudah membantu Pemda Ngada mewujudkan target-target dibidang pendidikan, kesehatan. Semoga banyak desa lain yang bisa dideklarasikan sebagai desa STBM.

Ungkapan bahagia atas program Desa STBM juga mendapat apresiasi tersendiri oleh Kepada Desa Sadha ,Nikolaus Pabi. Dalam sambutannya, Nikolaus menyampaikan “kami merasa dibantu, bahwa WVI ketika bisa melahirkan Sadha sebagai desa STBM ada nilai plus 1. Kebersihan lingkungan bisa terjawab sehingga nilai kesehatan bisa meningkat. Di desa Sadha ada beberapa anak yg stunting, silahkan memberi penilai sesuai kriteria’ Nikolaus juga berharap semoga Desa Sadha bisa menjadi desa STBM sehingga kedepannya tidak menutup kemungkinan kabupaten Ngada bisa menjadi Desa STBM”
Pantauan media dalam kegiatan monitoring STBM ini sangat disambut baik oleh masyarakat di Desa Sadha, hal ini terlihat dari kesiapan setiap keluarga dan juga terlihat dari pola hidup yang bersih dari masyarakat Desa Sadha ini sendiri.