Data BP-Litbang
No. | Jenis Data | API Data |
|
---|---|---|---|
1. | Perkembangan Stunting Kabupaten Ngada 1 file(s) 11.22 KB
| Perkembangan Stunting Kabupaten Ngada 1 file(s) 126.64 KB
| API Data Perkembangan Stunting Ngada |
2. | Data Lokus Stunting Kab. Ngada Tahun 2022 1 file(s) 30.83 KB
| Data Lokus Stunting Kab. Ngada Tahun 2022 1 file(s) 307.75 KB
| API Data Stunting Ngada |
3. | Data Lokus Stunting Kabupaten Ngada Tahun 2023 1 file(s) 12.20 KB
| Data Lokus Stunting Kabupaten Ngada Tahun 2023 1 file(s) 144.86 KB
| |
4. | Data Lokus Stunting Kabupaten Ngada Tahun 2024 1 file(s) 15.48 KB
| Data Lokus Stunting Kabupaten Ngada Tahun 2024 1 file(s) 172.57 KB
| |
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pembangunan Kabupaten Ngada |
Metadata :
- Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
- Balita stunting termasuk masalah gizi kronis yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
- Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut. Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri lain dari stunting adalah: Tumbuh kembangnya lambat.
- Berdasarkan SSGI Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan.