Mahasiswa peserta Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) bidang aplikasi membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui inovasi berbasis teknologi. Pada Jumat (15/11/2024), tim KBKM Desa Boba 1 meluncurkan aplikasi berbasis web bernama Petualangan Ancaman Hama (PANCA). Aplikasi ini dirancang untuk membantu petani mendeteksi dan mengatasi permasalahan hama pisang yang kerap mengancam produksi pertanian di wilayah Kabupaten Ngada.
Aplikasi ini dirancang untuk membantu petani mendeteksi dan mengatasi permasalahan hama pisang yang kerap mengancam produksi pertanian di wilayah Kabupaten Ngada. Aplikasi ini merupakan hasil kerja keras lima mahasiswa KBKM yang terinspirasi oleh persoalan hama pisang di Desa Boba 1. Berbasis web, aplikasi ini dapat diakses oleh masyarakat melalui alamat [https://deteksipanca.com]. Peluncuran aplikasi PANCA dilakukan bersamaan dengan pengenalan biopestisida BI-OK, sebuah produk inovasi purwarupa oleh peserta KBKM lainnya, dalam acara ramah tamah bersama masyarakat.
Ketua tim aplikasi PANCA menjelaskan bahwa aplikasi ini memiliki fitur-fitur unggulan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan petani:
- Fitur Alamku. Dalam fitur ini petani dapat mendeteksi kondisi kesehatan pisang melalui scan foto daun pisang dalam aplikasi. Aplikasi akan menganalisis foto dan memberikan hasil berupa jenis hama yang terdeteksi, gejala, dan langkah penanganan yang disarankan. Selain itu Fitur ini tetap bisa digunakan tanpa koneksi internet di lahan. Petani cukup mengambil foto dan mengunggahnya ketika tersedia sinyal.
2. Fitur Biopestida. Fitur ini berisi informasi tentang biopestisida BI-OK, pestisida organik untuk mengatasi hama pisang secara efektif dan ramah lingkungan. Petani dapat mempelajari cara pembuatan dan penggunaan BI-OK melalui aplikasi ini.
3. Fitur Hobiku. Fitur ini menyediakan kuis edukatif seputar tanaman pisang, dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara yang menarik.
Dalam acara peluncuran, ketua tim KBKM menyampaikan harapannya agar aplikasi PANCA dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi petani di Kabupaten Ngada. “Kami berharap aplikasi ini membantu masyarakat mendeteksi hama lebih dini sehingga penanganannya dapat dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat Desa Boba 1 yang antusias mencoba langsung aplikasi PANCA dan melihat demonstrasi penggunaan biopestisida BI-OK. Kehadiran inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian pisang, yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Ngada.