Tim Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) di Desa Mengeruda, Kecamatan Soa, berhasil mengembangkan website informasi geoheritage dan warisan budaya desa dengan sejumlah fitur menarik yang diberi nama “Website Mengeruda”. Website ini dipresentasikan dalam acara sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan kaum muda setempat, yang dihadiri Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, dan Kepala Desa Mengeruda beserta jajarannya pada Kamis, (14/11/2024), di Kantor Desa Mengeruda.
Dalam sosialisasi yang digelar, lima peserta KBKM memaparkan tampilan serta fitur-fitur utama website tersebut. “Website Mengeruda” dirancang dengan lima fitur utama yang menjadi program utama tim KBKM, yaitu Geoarkelogi, Sosial Budaya, Situs Budaya, Objek 3D, dan Peta Budaya. Selain itu, website ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan seperti Beranda, Profil Desa, Berita, Jejak Budaya, serta media video dan gambar.
Fitur-fitur Utama “Website Mengeruda”
1. Geoarkelogi: Fitur ini memberikan informasi mengenai tempat-tempat penggalian fosil atau eskavasi yang telah dilakukan oleh tim ahli dan masyarakat setempat pada beberapa waktu lalu. Beberapa tempat yang ditampilkan meliputi Mata Menge, Koba Tua, dan Wolo Sege, yang dikenal memiliki nilai sejarah dan tempat ditemuka fosil-fosil yang saat ini di pamerkan dalam Museum Mengeruda.
2. Sosial Budaya: Berisi informasi budaya khas Desa Mengeruda, seperti tradisi Toa Lako, Ana Zora, dan Etu, yang masih lestari dan menjadi identitas masyarakat setempat.
3. Situs Budaya: Menampilkan situs Peo yang menjadi salah satu situs budaya utama di Mengeruda, memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai sejarah dan keunikan situs tersebut.
4. 3D Object: Menyajikan objek situs budaya dan fosil-fosil yang terdapat di Museum Mengeruda dalam bentuk gambar tiga dimensi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat detail objek secara interaktif dan lengkap dengan informasi tentang usia fosil, peneliti, jenis fosil, dan lokasi penemuannya.
5. Peta Budaya: Menyajikan peta yang memetakan lokasi-lokasi budaya penting di Desa Mengeruda, mempermudah pengguna untuk mengeksplorasi berbagai situs dan kekayaan budaya desa.
Dalam pemaparan fitur 3D, peserta KBKM menjelaskan bahwa fitur ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran dan interaktif yang menarik, di mana pengguna dapat mengetahui informasi mendalam terkait situs atau simbol budaya desa.
Ketua tim KBKM, Nurul Fitriani, mengungkapkan bahwa seluruh informasi yang dimuat dalam “Website Mengeruda” dikumpulkan melalui serangkaian wawancara dan pengamatan langsung selama satu bulan di Desa Mengeruda. Para peserta turut serta dalam berbagai kegiatan dan ritual budaya guna mendapatkan data yang valid untuk konten website.
Tim KBKM berharap agar website ini dapat dirawat dan diisi dengan konten-konten budaya yang relevan oleh pemerintah desa. Mereka berharap, setelah penyerahan website kepada Desa Mengeruda, pemerintah dan masyarakat desa dapat memanfaatkan dan mengembangkan website ini sebagai media informasi dan pelestarian budaya yang berkelanjutan.