Sebanyak 50 peserta Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Nasional tiba di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (24/10/2024). Kedatangan para peserta disambut secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Ngada di Aula Jhontom, Bajawa. Peserta diterima dengan sapaan adat dan tarian Ja’i Bajawa. Acara penyambutan dihadiri oleh Asisten 2 Setda Ngada, Sekretaris Daerah Ngada, Ketua DPRD Ngada, Forkopimda, dan seluruh pimpinan OPD Kabupaten Ngada.

Para peserta yang tiba merupakan mahasiswa-mahasiswi terpilih dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka didampingi oleh mentor ahli serta tim dari Direktorat Jenderal Kebudayaan RI. Setiap peserta akan dibagi menjadi sembilan kelompok dan ditempatkan di sembilan desa di Kabupaten Ngada, yaitu Desa Wawowae, Langagedha, Watumanu, Wogo, Dadawea, Boba Satu, Tadho, Lengkosambi Utara, dan Desa Mengeruda.

Sekretaris Daerah Ngada, Theodosius Yosefus Nono yang mewakili Penjabat Bupati Ngada, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Dirjen Kebudayaan RI atas penyelenggaraan kegiatan KBKM di Ngada. “Kabupaten Ngada memiliki banyak potensi alam yang belum tergarap maksimal karena berbagai keterbatasan. Kami berharap kehadiran peserta KBKM dapat membawa inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat Ngada,” ujarnya.

Para peserta KBKM akan menjalankan berbagai program inovatif yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal masing-masing desa. Beberapa program yang akan dilaksanakan antara lain:Desa Boba Satu: Pemanfaatan minuman lokal arak sebagai bahan pestisida untuk memberantas hama pisang. Desa Wogo: Inovasi kerajinan tangan dari bambu serta pembuatan purwarupa produk baru. Desa Watumanu: Pengembangan tenun tradisional dengan pewarna alami. Desa Langagedha: Pembuatan aplikasi dan profil digital desa. Desa Tadho: Pengembangan aplikasi digital untuk manajemen desa. Desa Lengkosambi Utara: Program pemetaan dan revitalisasi rumah adat. Desa Dadawea: Pembuatan aplikasi pencatatan meteran air. Desa Wawowae: Pengembangan produk kopi menjadi bahan produksi lainnya. Desa Mengeruda: Inovasi pengembangan aplikasi bio-site museum.

Setelah acara penerimaan, para peserta secara resmi diserahkan kepada kepala desa dan keluarga asuh yang akan mendampingi mereka selama berproses di Ngada. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi dampak positif bagi para peserta, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan desa-desa di Kabupaten Ngada melalui potensi budaya dan inovasi yang dihasilkan.