Visi
Terwujudnya Masyarakat Ngada yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya Berbasis Pertanian dan Pariwisata Berwawasan Lingkungan
Penjelasan Visi :
Masyarakat Ngada | Setiap orang yang lahir dan mendiami bumi Ngada. Masyarakat Ngada yang diharapkan berpartisipasi aktif membangun daerah melalui berbagai aktivitas dan saling berkolaborasi melalui ikatan sosial dan budaya yang erat. |
Unggul | Unggul sebagai representasi daya saing dibandingkan dengan daerah lain. Unggul ekonomi masyarakatnya ditandai dengan pertumbuhan ekonomi meningkat, tersedianya lapangan kerja dan bertambahnya penghasilan masyarakat. Unggul sumber daya manusia berupa masyarakat Ngada yang sehat, kuat, cerdas, terampil dan kreatif. Unggul birokrasi yang ditandai tata kelola profesional, cepat, melayani, cepat tanggap dan memberdayakan. Unggul sarana dan prasarana yang dapat digunakan sebagai penunjang masyarakat dalam bekerja, menghasilkan, mengolah, menabung, dan menjual berbagai komoditi. |
Mandiri | Masyarakat Ngada yang memiliki tanggung jawab untuk membangun dirinya, keluarga, daerah dan bangsanya. Mandiri juga diartikan sebagai kemampuan daerah untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dengan mengoptimalkan berbagai potensi. |
Berbudaya | Pembangunan yang dilaksanakan akan membangun manusia Ngada yang berkarakter dan memiliki kepribadian bangsa sesuai dengan Pancasila, berakhlak mulia, dan memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. Karakter masyarakat Ngada sebagai pekerja keras, kuat dalam kebersamaan ulu-eko, egaliter, demokratis, dan saling menghargai perbedaan. Membangun Ngada yang berbudaya bagian dari gerakan kebangsaan Revolusi Mental yang terus dilembagakan dan dinternalisasi dalam berbagai ruang dan kolaborasi antara pemerintah dengan tokoh agama, adat, pendidikan, maupun masyarakat secara umum. |
Pertanian | Mengangkat pertanian sebagai basis pembangunan tidak hanya berpijak kepada keberadaan pertanian sebagai sumber daya atau aset utama bagi masyarakat Ngada, sekaligus memiliki filosofi mendalam di tengah masyarakat. Pertanian disimbolkan dengan Ubi (Uwi) sebagai makanan utama dan awal mula yang menghidupi masyarakat, dan Su’a (Tofa)yang dipakai pertama kali oleh nenek moyang untuk bekerja di lahan pertanian. Filosofi lain yang menggambarkan pertanian sebagai sumber penghidupan dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat, yaitu Tuka, Tuku, Teka yang berarti masyarakat Ngada harus bisa menanam, mengolah, dan menjual komoditas pertanian dan perikanan. |
Pariwisata | Kabupaten Ngada yang kaya sumber daya alam, kebudayaan, dan hasil kreasi manusia menjadi daya tarik besar bagi pembangunan pariwisata. Pembangunan pariwisata diarahkan dengan berbasis kepada masyarakat dan mengedepankan dampak multiganda yang melibatkan berbagai sektor dan membawa kesejahteraan masyarakat. Pertanian, pariwisata, bersama sumber daya utama Ngada lainnya, seperti peternakan dan perikanan menjadi basis utama dalam menggerakkan perekonomian daerah dalam pembangunan yang tertuang dalam tagline TANTE NELA PARIS (Tani, Ternak, Nelayan, dan Pelaku Pariwisata). |
Berwawasan Lingkungan | Pelaksanaan pembangunan harus memperhatikan batas-batas kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung dan menampung aktivitas manusia, serta memperhatikan kebutuhan generasi yang akan datang. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan pembangunan yang mampu menyediakan ruang, sumber daya alam, dan mampu melakukan perbaikan kualitas lingkungan apabila terdapat dampak yang mengganggu keseimbangan ekosistem. |
Misi
- Mengembangkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Pariwisata dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Hidup
- Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
- Mengembangkan Infrastruktur Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Meningkatkan Pelayanan Dasar
- Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Melayani
- Memperkuat Ketahanan Sosial Masyarakat melalui Transformasi Institusi Budaya